URGENSI ILMU TANAH DALAM MEMBANGUN SUMBERDAYA MANUSIA INDONESIA
Kegiatan Lokakarya dilakukan dengan mengundang seluruh stakeholder Prodi Ilmu Tanah seluruh Indonesia.
dalam lokakarya kurikulum Prodi Ilmu Tanah UNTAN 22 APRIL 2014 Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto MSc Guru Besar Tetap Fakultas Pertanian (Institut Pertanian Bogor), menyampaikan bahwa:
No | Bidang Kerja | Jumlah |
1 | Pertanian | 200 |
2 | Perkebunan swasta dan PTPN | 400 |
3 | Kehutanan | 250 |
4 | Lingkungan Hidup/enviroment | 150 |
5 | Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi | 150 |
6 | Pertambangan (untuk reklamasi lahan) | 200 |
7 | Badan Pertanahan Nasional | 50 |
8 | Kementerian PU, dll. | 250 |
Jumlah | 1650 |
- Berdasarkan Tracer study HITI (2010), kebutuhan ahli ilmu tanah di berbagai bidang setiap tahun sangat besar, seperti berhubungan dengan bidang pertanian pangan, perkebunan, kehutanan, LH, pertambangan, Kemenakertrans, BPN, pengembangan sarana wilayah, dll
- Menurut hasil audensi HITI dengan Alumni Ilmu Tanah dari berbagai PT, ilmu-ilmu tanah penting untuk pengelolaan pertanian dan lingkungan : survey tanah, evaluasi lahan, kimia tanah, fisika tanah, dan biologi tanah, klimatologi, mineralogi, geologi, SIG, foto udara, dll yang hanya dapat diperoleh pada PS Ilmu Tanah.
- Capaian alumni PS Ilmu Tanah banyak yang menempati posisi strategis (eselon 1, 2) di berbagai Kementerian/Lembaga pemerintah, Profesor di PT Nasional/Internasional, LSM nasional maupun internasional, Perbankan Nasional, Wiraswastawan, Petani modern (dengan berbagai produk pertanian yang diekspor).